Etika pemerintahan merupakan mata kuliah yang ditawarkan
pada semester akhir di salah satu fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Mata
kuliah ini sangat penting sekali diberikan kepada mahasiswa/i jurusan ilmu
pemerintahan untuk bahan modal implementasi dilapangan sebagai calon-calon
birokrat yang beretika.
Berbicara etika tidak lepas dengan Moral, kedua hal tersebut
memiliki arti yang berbeda namun saling terkait ketika dibicarakan di
masyarakat. Ada beberapa pendapat ahli yang mengatakan bahwa Etika merupakan
cabang ilmu filsafat yang secara teoritik menyoroti, menganalisis dan
mengevaluasi ajaran-ajaran tentang mana perilaku yang baik dan mana yang buruk.
(Alois A.Nugroho) kemudian Moral menurutnya (Alois A.Nugroho) adalah
suatu ajaran tentang menyoroti suatu perilaku yang baik dan buruk (mutlak).
Dalam ilmu pemerintahan ada beberapa mazhab Etika atau dapat kita sebut
dengan aliran atau sesuatu yang di ikuti, antara lain :
1. Hedonisme
adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan
menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme juga merupakan ajaran
atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan
tindakan manusia.(Wikipedia.org)
dalam suatu negara, aliran ini
banyak diterapkan di negara indonesia, ini dapat kita temukan pada para pejabat
ataupun masyarakatnya yang cenderung konsumtif.
2. Eksistensialisme
Adalah pandangan hidup seseorang yang menganggap bahwa orang
akan bahagia dengan keberadaan mereka atau kedudukan yang mereka miliki karena
kerja keras dan upaya mereka sendiri tanpa campur tangan Tuhan. Pandangan atau
aliran ini tidak percaya akan keberadaannya sang pencipta, mereka percaya bahwa
dengan melakukan kerja keras mereka akan membahagiakan mereka. Dalam penerapan
di dalam suatu negara komunis, negara maju dan atau negara yang cenderung
menganut atheisme. Ini terjadi pada negara china dan korea utara.
3. Utilitarianisme
Bentham adalah pendiri pandangan utilitarian, dia memiliki
hubungan erat dengan John Stuart Mill. Bentham membagi prinsip manusia kepada
tiga hal yakni ascesticism, sympathy, dan anthipathy. Menurut Bentham tugas
negara adalah mengarahkan warganya kepada kesenangan, untuk menjamin kesenangan
adalah tugas dari negara untuk menggunakan metode hadiah dan hukuman pada
warganya.(Wikipedia.org)faham ini juga diterapkan pada hampir semua
negara, ketika ada suatu tugas yang dilakukan dengan baik/sesuai dengan harapan
maka akan mendapatkan apresiasi dan begitupun sebaliknya ketika ada kesalahan
maka akan ada hukuman/ konsekuensi yang harus dilakukan.
4. Stoisme
Merupakan pandangan hidup manusia yang menganggap
bahwa kebahagiaan mereka adalah dengan cara memiskinkan diri. Mereka menganggap
bahwa kekayaan adalah sebuah kehinaan. Harta yang mereka miliki hanya sekedar
yang mereka butuhkan saja dan mereka lebih banyak memberikan hartanya kepada
orang lain. Faham ini juga dapat kita temukan pada negara berkembang seperti
negara indonesia, sebagai contoh
Stoisisme dirintis oleh zeno (336-264)SM,
berasal dari kata Stoa (gang-gang). Inti dari ajaran Stoa adalah etika, menurut
ajaran ini, manusia itu adalah bagian dari alam, sehingga ia wajib untuk hidup
selaras dengan alam. Bagaimanapun alam ini sudah berjalan sebagaimana adanya
menurut rasio(logos)-nya sendiri, sehingga kejadian yang sudah ditentukan oleh
alam itu tidak mungkin dapat dielakkan oleh manusia. Sebelum dapat mencapai
keselarasan dengan alam itu, manusia harus terlebih dahulu menyelaraskan
dirinya sediri, yakni dengan selalu menyesuaikan perilaku dengan akalnya.
Kebajikan tidak lain adalah akal yang benar (recta ratio). dengan demikian akal
atau rasio yang dimaksud disini tidak lagi sekadar akal pribadi manusia itu,
melainkan juga akal alam yang juga dapat diartikan sebagai hukum alam yang
bersifat Ilahi.(Filsafat Stoisisme.htm)
5. Fatalisme
Merupakan pandangan atau faham manusia yang mempercayai
dengan adanya Tuhan. Mereka begitu
pasrah dengan kehidupan yang telah diberikan sang pencipta tanpa mereka
berusaha. Faham ini biasa kita jumpai pada aliran-aliran yang sangat teguh
dengan adanya Tuhan dan masyarakat primitif dan atau masyarakat tradisional.
Faham ini ter-terapkan pada sekelompok masyarakat tertentu.
6. Pragmatisme
Yakni Pandangan hidup manusia bahwa apa yang mereka
kerjakan hanyalah untuk hari ini. Faham ini tidak berencana untuk memikirkan
masa depan. Ini terjadi pada masyarakat indonesia, mereka berfikiran bahwa
hidup adalah untuk hari ini apa yang mereka lakukan dan untuk masa depan
merupakan urusan selanjutnya.
7. Naturalisme
Merupakan pandangan hidup manusia tentang apa yang tampak mengartikan
sesuatu yang tidak tampak artinya apa yang telah dikerjakan/fisik itu memiliki
arti dan menggambarkan sesuatu yang dari dalam yang tak tampak oleh mata. Ini
terjadi pada negara yunani, karena mereka memandang sesuatu secara dalam. Pada
zaman yunani kuno lah banyak tokoh-tokoh filsuf bermunculan.
8. Progresivisme
Merupakan pandangan hidup manusia bahwa berupaya adalah
sesuatu yang wajib untuk mencapai kemajuan hidupnya. Dalam kehidupan bernegara,
negara wajib untuk berupaya dalam mencapai suatu kemajuan. Ini terjadi pada
negara-negara berkembang yaitu yang memiliki capaian-capaian untuk kemajuan
negara nya seperti di negara indonesia dan malaysia.
9. Positifisme
Merupakan faham yang mempercayai dengan keilmuan yang mereka
miliki, mereka juga tidak percaya dengan Tuhan. Faham ini cenderung terjadi
pada negara yang masyarakatnya menganut atheisme. Negara korea utara,
perkembangan ilmu telah merubah cara pandang masyarakatnya. Dinegara ini mereka
hanya mempercayai dengan adanya Dewa-dewa. Dan dengan kemajuan ilmu dan
teknologi mereka pun yang dapat merubah kehidupan masyarakatnya.